Senin, 08 September 2008
Ya Allah,,, aku ngantuk banget!! Di sekolah jadi gak terlalu konsen,,,

Phi ngasih kabar baik yang spesial banget buat aku... yang sedang merindukan kabar baik akan terjadi... kbar baik di tanggal 6 kemaren... Sungguh, aku tak menyangka kabar baik itu akan terjadi, makanya hatiku langsung berbunga-bunga... Aku pun menulis puisi karenanya...

Pas jam pelajaran terakhir, pelajaran matematika, aku jadi makin ‘cenghar’! Soalnya bapak guruku, Bapak Agus Kamaluddin, yang biasa kami panggil ‘Pak Akmal’, cuman ngajar pelajaran matematika sebentar, kemudian memberi kami tausyiyah yang ‘ngena’ banget. Tausyiyah-nya gak kayak menceramahi kami, tapi ‘ngena’ banget,,, itulah sebabnya beliau akrab dengan kami, para muridnya... Beliau menyelipi tausyiyah-nya dengan cerita2 masa kecilnya (waktu kecil, bapak bisa dibilang ‘anak nakal’ karena sering menjahili orang lain) yang menurut kami lucu,,, namun sebenarnya cerita2 tersebut penuh hikmah sebagai bahan pemikiran untuk kami.

Jangan terlalu terpaut dengan hal2 bersifat keduniawian sampai2 membuat hati kita menjadi tumpul,,,

Pikirkanlah, bagaimana pertanggungjawaban kita di akhirat nanti,,,

Jangan berusaha agar orang lain memahamimu, tapi berusahalah untuk memahami orang lain,,, Dengan berusaha agar orang lain memahami dirimu, itu menunjukkan keegoisanmu...

Pak Akmal juga mengingatkan kita agar selalu berbuat baik kepada orangtua, birul walidain. Terus juga jangan main2 dengan hidup, terus menasihati para anak lelaki tentang Jumatan karena kalau lgi Jumatan, para lelaki di sekolahku (gak semuanya,,,) suka pada ribut sehingga keliatan banget gak tertibnya, pokoknya ngena banget deh...

Pada akhir pertemuan, beliau menyimpulkan, dan mewanti-wanti kami agar melaksanakan nasehatnya:
1. Jangan berisik saat Jumatan, dan berusahalah untuk hidup lurus.
2. Mumpung muda dan masih punya banyak kesempatan, jangan macam2 dengan hidup.
3. Berbaktilah pada orangtua.