Archive for September 2009
Sabtu, 26 September 2009

Sabtu, 21 Februari 2009

Hari ini ke sekolah jalan kaki,,, sekalian olahraga!!

Today is fully pemantapan (halah, bahasa naon?!),,, Rame sih.... cuman pelajaran biologi bikin enek banget.... Hari ini ngebahas ulang jaringan ikat: jaringan darah. Hekk,,, ngomonginnya aja udah ‘geli’, apalagi ngeliatnya!!

Oya, di skul lagi ada acara reunian alumni 8 angkatan ’89. (aku aja belum lahir!) Hari ini William jadi bahan untuk digodai oleh teman2 sekelas, karena dia punya tampang ‘klasik’ dan sering kami panggil ‘Om Bob’ atau ‘Mbah’, sehingga teman2 sekelas menggodainya, “Gak ikut reunian, Mbah?!” Kasihan ya.... Tapi Willy seperti menikmatinya dengan menjawab, “Oh enggak, Dek! Gak ikut, karena saya panitianya!” Haha,, ada2 aja!

Hari ini aku gak bekal lagi.... Jadinya aku makan siang bareng Phi di kandep. Asa lebar,,, soalnya aku lagi nabung buat beli majalah yang ada J-Rocks yang kemarin.... Hiks,,,

Pulang pemantapan ada mentoring dulu.... Aku kebagian kultum, materinya kuambil dari bacaanku kemaren2, tentang surah Ar-Ra’du (13):11.... bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut merubahnya sendiri... perubahan yang dimaksud di sini, terutama perubahan pada jiwa tiap individu. Di mana saat kita merubah jiwa kita untuk bertindak lebih baik, maka ucapan dan perbuatan kita pun akan terbiasa untuk berucap dan berbuat kebaikan, lalu kebaikan tersebut akan menjadi suatu kebiasaan dan kemudian menjadi karakter yang akan membawa kita kepada suatu kesuksesan.(dan saat digabungkan dengan individu2 lain yang memiliki visi yang sama, maka akan membawa kesuksesan pada kaum/sekumpulan individu tersebut) Kesuksesan dunia akhirat. Wallahu ‘alam.

Pulang pukul 4 sambil berhujan-hujan ria. Asa inget waktu kecil.... Hehe....

Heuh,,, hari ini jam 7 malem di Tegallega tuh ada launching album Five Minutes di Tegallega. Meskipun suka dan rumahku deket Tegallega, aku gak mau berdesak-desakan nonton panggung dari kejauhan kayak yang kurang kerjaan. Apalagi dengan tubuhku yang pendek, kayaknya yang ada aku cuman bisa ngeliat kepala orang lain. Seandainya diliput di TV,,, tapi da enggak ada. Tapi katanya Phi mau nonton,,, semoga aja dia ngerekamin....

Karena gak bisa liat Richie secara langsung, jadinya aku nonton video SKSJ yang kudownload kemarin....

Malamnya, aku nonton liputan di TV (aku nonton di ruang tengah) tentang peternakan ayam potong di Jerman. Innalillahi,,,, aku ampe nangis ngeliatnya. Ayah dan ibuku sampai kaget ngeliat aku tiba2 menghampiri mereka di ruang depan sambil nangis. Kenapa coba?! Soalnya, para manusia2 yang terlibat di peternakan tersebut tidak berperike’ayam’an!!! Tahu gak kenapa?

Gini nih, ayam2 tersebut dibiakkan dari rekayasa genetika, sehingga pertumbuhan otot(daging)nya 2x lebih cepat dari pertumbuhan normal. Awalnya, ribuan telur hasil rekayasa genetika yang sudah dibuahi disimpan dalam inkubator agar cepat menetas. Sang manusia tinggal menarik rak telur yang sudah menetas beberapa minggu kemudian. Lalu anak ayam yang baru saja menetas ‘diburudulkeun’ ke mesin (semacam eskalator) yang ngebawa mereka ke dalam kardus2 untuk dipindahkan ke ‘kandang penggemukan’. (bayangin donk, ayam yang baru lahir tuh idealnya yang pertama kali dia lihat tuh induknya dan kehangatan keluarga ayam. Sedangkan bayi2 ayam ini, yang pertama kali mereka lihat tuh mesin2 dan dinginnya mesin2 itu!!) Kalau ada ayam yang tisoledat dari eskalator dan jatuh ke bawah, gak ada satu manusia pun di sana yang peduli dan ngebiarin makhluk lucu yang baru pertama kali ngelihat dunia itu mati gitu aja. Kejam!

Habis masuk kardus, ayam itu dibawa dan dimasukkin ke ‘kandang penggemukan’ yang sumpek minta ampun karena penuh dengan ayam2 lainnya. Sama sekali gak ada ruang tempat bergerak bagi ayam2 itu. Jadi mereka cuman diam di tempat itu2 aja dan nunggu disuapi makan dan minum oleh mesin2 pencekok macem2 makanan pelet penggemuk, hormon penggemuk, dan air. Alhasil, 8 minggu kemudian ayam2 itu montok luar biasa, padahal umurnya baru 2 bulanan!! Sungguh mereka baru menikmati setengah dari masa hidup ayam2 normal untuk mencapai berat seperti mereka... dan selanjutnya mereka langsung dikirim ke bagian pemotongan ayam tanpa bisa berbuat apa2 lagi.

Sebelum disembelih dengan brutal, ayam2 disimpan di ruangan bercahaya biru yang akan dilihat sebagai kegelapan dalam mata ayam. Katanya buat menenangkan ayam2 sebelum disembelih (lebih tepatnya: dibantai). Saking brutalnya cara penyembelihan mereka! Terus ayam2 itu digantung terbalik di suatu mesin dan dibawa melewati air berarus listrik. Katanya untuk ngebius ayam2 itu. Terang aja, ayam2 bisa stress kalau ngelihat gimana mereka dibantai. Tapi cara pembiusan kayak gini aja udah gak berperike’ayam’an banget!

Setelah semua ayam semaput (pingsan),,,, hal paling brutal pun terjadi!! Ayam2 yang masih digantung terbalik itu dibantai dengan mesin potong yang berputar-putar menyayat hati.... ayam2 itu pun keluar dari mesin2 pemotong dengan keadaan sudah tak bernyawa dan kepala yang nyaris terputus. Namun pembantaian masih berlanjut, karena setelah keluar dari mesin pemotong, mereka disambut oleh pemeriksa ayam yang memeriksa apakah ayam2 itu sudah mati semua. Yang belum mati langsung dia potong dengan pisau di tangannya. Dan setelah itu, para mayat ayam tersebut masuk ke dalam mesin perontok bulu dan keluar sudah dalam keadaan botak tak berkepala dan disambut oleh para pengemas dan langsung disalurkan ke supermarket dan restoran2 langganan perusahaan ayam potong tersebut di seluruh dunia.

Kejam! Kejam! Kejam!

Aku gakan pernah mau makan ayam di restoran cepat saji yang ayamnya gede luar biasa!! Karena sama artinya dengan aku memakan ayam yang teraniaya!! Sungguh tak berperike’ayam’an!! Apalagi mereka adalah ayam2 mutan yang tak normal karena sengaja dibiakan dengan rekayasa genetika untuk mempercepat pertumbuhan otot/dagingnya. Sementara organ tubuh lainnya seperti otak, paru2, tulang, dll masih merupakan organ milik bayi ayam.... Bahkan kandungan gizi di dalam dagingnya pun hampir gak ada dan hanya berisi sampah2 pembesar otot ayam tersebut. Dari penelitian, konsumsi ayam tersebut dapat menyebabkan tumor karena timbulnya ‘daging jadi’, karena kelebihan hormon (terutama hormon pertumbuhan yang berlebihan dari ayam2 itu) dan penyakit2 aneh lainnya.

Karena itulah kawan, kusarankan kepada kalian, jangan pernah makan/membeli makanan (terutama ayam) di restoran cepat saji yang punya merek dagang dari luar negeri karena ayam2nya diimpor dari sana dan diperlakukan secara brutal. Dari supermarket yang menyediakan produk impor pun kita patut curiga. Makanya, kalau mau beli ayam, pergi aja ke pasar dan cari ayam yang masih hidup untuk disembelih manual oleh pedagang/jagalnya yang bisa menyembelih dengan cara yang benar. Insya Allah aman bagi kesehatan dan halal serta thayyib untuk masuk ke dalam tubuh kita.

Huh,,, pengetahuan dan teknologi memang bisa menyesatkan. Karena perkembangan zaman, teknologi penyembelihan pun berkembang menjadi pembantaian makhluk hidup. Manusia memang diperintahkan untuk memanfaatkan kekayaan alam, tapi bukan untuk seenaknya demi mengejar kuantitas sehingga segala cara ditempuh untuk memenuhi kebutuhan meskipun harus menganiaya makhluk hidup lainnya. Padahal kita diperintahkan untuk tidak menganiaya makhluk hidup lainnya meskipun hewan atau pun tumbuhan.

Oya, sekadar informasi, perusahaan di Jerman tersebut memotong 12 juta ayam tiap tahunnya! Bayangkan, betapa banyaknya jiwa makhluk hidup yang teraniaya oleh manusia!! Wallahu ‘alam.

Stroom designed by ZENVERSE Converted to Blogger Templates and Blogger Themes for Cinta | Discount Watch