Selasa, 02 September 2008
Akhirnya, dari 3 hari libur ini aku bisa keluar rumah juga! Buat kerja kelompok di rumah Phi. Kerja kelompok seni rupa (membuat majalah sekolah) dan TIK (desain web suatu kelompok dgn flash). Repot banget! Aku sekelompok dgn Phi dan Diet (asa angger nya??) serta Tendy, teman sebangku waktu kelas XI yang tinggi banget. (pasti pada heran deh, kalau tahu aku pernah sebangku ama Tendy, soalnya dia itu paling tinggi di kelas, sementara aku yang terbeke... heheh...).

Eh, c Diet datengnya bawa temen, namanya Fanny, mereka mau jalan2 sepulang dr kerja kelompok. Udah gitu pas siang2, dateng temennya Phi, Adit, mereka juga mau jalan2 hbs kerja kelompok ini. Deuh,, aku membusuk sendirian... masak aku ikut jalan2 sama c Tendy?! Jadi weh aku ngoprek komputernya Phi ngerjain cover majalah, sementara mereka2 pada ngerumpi saling kenalan. Tendy jadi merasa paling cakep gara2 dia satu2 cowok di sini,, dasar dia aja yang keGeeRan!

Percakapan pun mulai menjurus pada masalah kecengan... Heran,,, tak adakah obrolan lain selain ‘kecengan’?? Aku jadi bingung kalau ikut2an nimbrung karena merasa gak nyambung dan cuman ikut2 nimbrung nyurakin Phi yang lagi kasmaran sama si Tupai. Pinginnya cepet selesai makanya ku’jurung-jurung’ para makhluk itu untuk membantuku mendesain cover.

Para makhluk yang sedang dilanda Virus Merah Jambu itu memang aneh. Di mana2 selalu seperti itu... aku jadi bergumam sendiri memojok dari mereka, “Cinta itu ada di mana2,, beterbangan di udara menunggu ditangkap oleh kita... oleh hati kita... tapi kalau kita salah menangkap, dia yang akan menggigitmu dari dalam....”

Gak tahu ah, mungkin kata mereka aku orang yang aneh! Tapi aku gak mau ngomongin masalah hatiku ke mereka. Aku gak mau ngomongin Kya,,, aku gak mau melevelbawahkan diriku dan juga Kya,,, aku merasa merusak hari kedua di Ramadhan ini... makanya mojok aja di depan komputernya Phi sambil ngedesain dan nyanyi2 lagu Jepang sendirian, peduli amat kalau aku dianggap autis sama mereka!

Jam dua kami pulang, pada berboncengan karena pada mau pergi. Di jalan pulang aku merenung aja saat sedang berjalan kaki sendirian. Capek! Pulang2 ketiduran,,, padahal udah niat mau bantu ibu nyiapin hidangan berbuka. Tapi alhamdulillah ibu masih nunggu, pas adzan Ashar ibu membangunkanku... jadi habis mandi dan sholat aku langsung sibuk di dapur. Bangga banget kalau aku masak sendiri!! Soalnya punya ‘taste’ yang sama dengan ibuku yang jago masak (tapi ibuku suka merendah bahwa beliau tak pandai memasak...), jadinya masakanku insya Allah enak!! Apalagi pas nyiapin ta’jil,,, aku dan ayahku suka bereksperimen.

Bahan2nya sih sederhana, ibu yang menyiapkan. Ada agar2 (yang kadang2 diparut), susu kental manis, sirup, sekoteng, bubuk jahe, kelapa muda atau cingcau, atau buah2an, atau apapun yang segar dan manis (gak semua bahannya, masak ta’jil mewah amat, jadi gantian bahannya mah. Trus gak pake es lho, karena gak sehat kalau berbuka dengan es, bisa merusak usus besar! Jadi kebiasaan keluargaku saat berbuka, yang pertama masuk adalah air bening hangat). Aku dan ayah bereksperimen mencampur-campur semuanya menjadi ‘ta’jil sehat’ ala kami.

Sebenarnya bahannya mah udah ada di rumah, gak usah beli lagi. Karena hampir tiap hari kami makan makanan berserat yang tersebut tadi. Jadi ibu selalu membeli bahan2 tersebut per bulan (kecuali buah2an dan kelapa muda). Tapi baru pas bulan puasa aja iseng dicampur-campur. Tidak mengada-ada,,, Kata ayahku,, di bulan Ramadhan itu jangan mengada-ada yang tidak ada,,, Jalanilah seperti biasa, jangan sampai Ramadhan itu segala diada-adain sehingga malah mengurangi makna Ramadhan. Di mana kita mentaddaburi segala kekurangan yang terjadi dalam diri dan kehidupan kita dan berusaha menyucikan diri kita di dalamnya...