Menjauhi Teror, Bertanya Kuliah

Senin, 18 Agustus 2008
Hari ini libur nasional,,, tapi karena gak ada kerjaan (ada sih beres2 rumah, tapi pagi2 juga udah kelar), aku jadi membusuk di rumah. Adikku yang kalem itu lagi sibuk ngerjain tugas sekolah, jadi tak bisa kuajak main. Malahan aku yang dari tadi dimintai bantuan olehnya. Kulirik buku “Khadijah” hadiah ulang tahun dari sahabatku, Nie. Buku itu masih tersegel rapi. Bukan aku tak mau membacanya, tapi aku berniat membacanya di bulan Ramadhan nanti. Ya Allah,,, Ramadhan akan tiba,,, apa yang harus kupersiapkan untuk menyambutnya?? Akhirnya hari ini aku ngoprek komputer seharian. Biasa, nerusin novel, nyusun blog, iseng nge-edit gambar2 lucu, bikin animasi, dengerin lagu2 anime, nonton TV (di komputerku ada program TV Tunner) cuman buat dipindah-pindahin dan nonton iklannya.

Sementara itu, dari kemarin ayahku sibuk sekali. Beliau bolak-balik bepergian. Ketika di rumah, tamu berdatangan. Kenapa coba? Ayahku adalah seorang ketua pimpinan cabang (tingkat kecamatan) suatu partai Islam. (ayahku pernah jadi caleg, tapi biasa lah,,, yang berduit lah yang menang, yaitu si “A” yang akan kuceritakan di bawah) Hari ini ada musyawarah pimpinan tingkat kota untuk memilih ketua yang baru karena ketua yang sebelumnya diberi mosi tidak percaya gara2 menyalahi keputusan musyawarah demi kepentingan keuangan pribadi. Ibuku menyuruh ayah supaya tidak ikut2an lagi dan mengundurkan diri sebagai ketua (tentunya bukan sekarang, karena situasi sekarang sangat berbahaya).

Alasan ibuku yaitu karena pada musyawarah tahun lalu, ayahku yang merupakan orang kepercayaan salah seorang pimpinan di partai itu, kita sebut saja si “A”, malah memilih saingannya “A”, yaitu si “B” sebagai ketua. Alasannya, karena kata hati ayahku, dan setelah dipikir-pikir, ayahku yang jujur itu memang tidak setuju dengan keserakahan si “A” yang juga merupakan anggota DPRD yang ternyata melakukan korupsi (sampai sekarang si ”A” belum tercium oleh KPK!) Pada awalnya ayah setuju dengan visi dan misi si “A” yang bagus, tapi ternyata orangnya “kurang berakhlak”. Selama ini ayahku memang jadi orang kepercayaannya, namun ayah tak pernah mau menerima “uang tips” darinya karena ayahku tahu itu uang haram.

Karena ayahku memilih si “B”, (dasar politik ya, pemilihan ketuanya tidak ada kerahasiaan, semua orang tahu siapa memilih siapa) si “A” yang kecewa terus menerus meneror ayahku setiap hari, mengirimkan bodyguardnya ke rumahku. Alhamdulillah Allah selalu melindungi ayahku. Ayahku tak kenapa2, hanya atribut partainya saja yang disita. Kata2 ayahku yang bijak itu selalu membuat orang lain segan kepadanya. Loyalitas ayahku itu juga tak ada bandingannya,,, aku mewarisi sifat loyal dari ayahku....

Sejak saat itu ibuku selalu wanti2 kepada ayah, takut hal itu terulang kembali. Saking khawatirnya, ibu menyuruh ayah supaya tidak hadir di musyawarah itu, dan beliau menurut. Ayah mengajakku ke rumah bibinya di Jamika qabla maghrib (kami maghrib di rumah nenek), sehingga beliau bisa punya alasan. Tapi bukan nyari2 alasan sih, kami memang ada urusan. Selain mengambil jahitan teman2ku (tiap naik kelas, seragam olahragaku ganti warna, tapi yang nyebelin, sekolah menuntut harus beli sepasang dengan celananya seharga 70ribu, sedangkan kalau ngerombak di uwakku cuman 10ribu, karena itulah teman2 menitip jahitan padaku), aku juga mau nanya2 tentang perkuliahan ke A’Aldi. A’Aldi yang pinter matematika dan sekarang kuliah di POLMAN jurusan Teknik Pengecoran Logam itu sebenarnya oom-ku, sepupu ayah, anak dari bibi ayah yang sekarang kami kunjungi. Tapi karena umur kami hanya beda 3 tahun dan waktu kecil kami sering main bareng, aku manggilnya “Aa”. Tapi pas kami tiba di rumah nenek (bibi ayahku maksudnya mah), A’Aldi ternyata lagi keluar, beliau lagi jadi panitia 17an di daerah sini. Oya, katanya A’Aldi udah ditawarin kerja di Jepang lho!

Nunggunya lamaaa banget. Jadinya aku menghabiskan waktu dengan baca koran, ada berita tentang OSN! Sayang aku gak lolos (olym fisika) di tingkat kota ke provinsi,,, tapi ada tuh temen aku yang kebawa ke tingkat nasional, namanya Yusal, dia adalah ketua FAS (Fisikawan Angkat Senjata, sebuah geng aneh yang dibentuk oleh 4 orang aneh pecinta fisika: Yusal, Aldi, Birza, dan aku, saat kami SMP dulu. FAS kini udah gak eksis -salah satu alasannya adalah karena kami berempat akhirnya hidup di SMA yang berbeda, kecuali Birza dan Yusal-, tapi semangatnya masih hidup dalam jiwa2 para pendirinya, yaitu kami berempat.) dan merupakan juara pertama MOSI Fisika tingkat SMP se-nasional. Hebat ya!! Tapi sayang tak kutemukan namanya di koran karena dia mendapat perunggu, sedangkan yang disebut di koran mah cuman yang dapat emas aja. Kalau mau tahu secara lengkap tentang FAS, tunggu aja novelku terbit ya!

Akhirnya A’Aldi (jangan ketuker dengan Aldi ‘FAS’ lho! Meskipun keduanya sama2 berkacamata dan pintar matematika,,,) pulang sambil mulutnya penuh dengan batagor. Baru juga aku nanya bagaimana masuk POLMAN, beliau langsung menjawab penuh semangat, “Gampang! Gampang banget!” dengan pipinya penuh batagor. Dalam hati, aku rada gak yakin juga dengan jawaban beliau, soalnya beliau emang pinter banget! Di POLMAN-nya aja beliau dapat beasiswa karena dapat peringkat yang baik di kampus. Tapi setelah melirikku sebentar, beliau mengusulkan, “Kamu mah mending ke POLBAN aja. POLBAN mah ngurusin industri, mesin2, dan hal2 berbau kayak gitu.” Ayahku nampak setuju, dan beliau ikut2an mengusulkanku untuk ke POLBAN ngambil jurusan komputer. Setelah itu A’Aldi ngeloyor ke dapur buat makan malam.

Tak lama kemudian kami pun pulang. Baru saja nyampe rumah, ada tamu dari partai mencari ayah. Untung saat itu ayah sedang di belakang dan motornya tadi diparkir di sudut gang dekat rumah, sehingga ibuku mencari alasan bahwa ayah sedang tidak di rumah. Memang sih berbohong, tapi ini demi keselamatan keluarga kami juga...

Kami semua baru bisa tidur setelah malam larut sekali... Padahal aku ingin cepat2 tidur karena besok sekolah....

Posted by Ra_Bgtz @ Senin, 08 September 2008 0 comments

Share This Post

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Next Post Previous Post
Stroom designed by ZENVERSE Converted to Blogger Templates and Blogger Themes for Cinta | Discount Watch