Kaderisasi (part II)

Sabtu, 30 Agustus 2008
Rapat ‘penyidangan’ masih berlangsung hingga dini hari. Selesai rapat, para peserta kaderisasi dipanggil berdasarkan struktur kepengurusan dalam simulasi kepengurusan selama seminggu ini. ‘Penyidangan’ di sini bukan dimaksudkan untuk memarah-marahi, namun untuk mengevaluasi simulasi kepengurusan selama seminggu ini.

Kesan dan hikmah yang kudapat dari sidang evaluasi ini buanyaaaaaakkk banget!! Begitu banyak ternyata yang belum kumengerti tentang keorganisasian. Meskipun sidang evaluasi ini ditujukan bagi calon pengurus, tapi apa yang kami bicarakan ini sebenarnya adalah umpan balik untuk diri kami sendiri. Sidang yang tadi terasa lama,,, rasanya terlalu cepat selesai setelah terlewati. Sidang ini diakhiri dengan pelukan (dengan muhrimnya lho!) dan tangisan haru dan penyesalan dari hamba2 yang berjuang mengemban amanah dakwah di SMAN 8 Bandung ini.

Sudah pukul setengah empat pagi, sekarang waktu bebas. Untuk yang ingin istirahat, silakan; untuk yang ingin qiyamul lail, silakan. Sebagian besar memilih beristirahat karena sudah terlalu lelah. Aku sendiri, tak bisa tidur dengan mudah tanpa selimut Harry Potter-ku. Aku tak membawanya karena ranselku sudah terlalu gendut untuk menampungnya. Jadilah aku tak tidur malam ini. Aku dan Phi langsung ke tempat wudlu akhwat setelah bubar istirahat. Kami menggosok gigi dan mencuci muka karena takkan sempat untuk mandi, aku berganti pakaian dengan kaos dan celana PDL kesayanganku. Lalu kami pun berwudlu untuk qiyamul lail. Menunggu waktu shubuh, Phi tidur2 ayam dan aku berusaha tadarus sambil terkantuk-kantuk.

Shubuh tiba! Aku dan Phi termasuk makmum jamaah pertama karena yang lain masih tidur. Teman2 yang tadi kubangunkan ikut masbuk. Kebanyakan baru berwudlu saat kami baru selesai shalat. Saat mereka shalat, justru aku tidur2 ayam di belakang shaf.

Pukul enam, kami para akhwat bermain basket di lapangan basket lama di depan ruang guru dan kompleks kelas XII (yang baru di belakang, kompleks kelasX). Aku dan Phi paling semangat, sementara yang lain sudah bubar, kami masih belum menyerah untuk berusaha melakukan tembakan three point. Dasar Phi lagi kasmaran, dia menyemangati diri sendiri, kalau tembakan Phi masuk berarti Phi jodoh dengan si tupai! Tadinya mau dia lakukan juga untuk menyemangatiku, kalau tembakanku masuk berarti aku jodoh dengan ‘Kya’! Masya Allah! Yang ada bukan semangat, malahan rasanya aku pengen ngelitikin si Phi yang jahil. Saat ini aku lagi gak pengen mikirin masalah kecengan, aku lagi mikirin hal2 lain yang banyaakk banget dan takkan bisa tergantikan oleh masalah ‘kecengan’. Aku lagi mikirin semangat hidup, semangat berjuang, semangat belajar! Aku gak kangen sama Kya dan bahkan gak mau ketemu dia, tapi aku malah kangen sama 3 kawanku di FAS yang udah kayak ‘abang’ku sendiri dan selalu menjadi penyemangat bagiku, kangen sama temen ‘gegeloan’ku yang suka bareng2 nangkring di tangga masjid Riyadlul Jannah, kangen sama temen2 SDku yang suka ngajakin main bola dan berpetualang di komplek sekitar sekolah, kangan sama sepupu2ku yang udah pada dewasa dan gak bisa diajak main lagi, kangen sama keluargaku yang di Palembang yang udah lama gak ketemu,,,

Tapi biar gak terlalu penasaran, aku ceritain deh sedikit tentang ‘My Love Story’. Kisah cintaku bisa dibilang unik dan aneh. Sudah 3 tahun kurang 19 hari aku memiliki ‘rasa’ pada’nya’. Entah dia tahu atau tidak. Yang jelas, meskipun terpisah oleh jarak, meskipun sudah 3 bulan 22 hari tak bertemu, meskipun entah dia punya ‘rasa’ atau tidak padaku, entah mengapa aku masih sayang pada’nya’ sampai saat ini. Tapi yang paling kusuka darinya, yaitu wibawanya; yang paling kuingat darinya, yaitu punggungnya. Mungkin ‘rasa suka’ padanya berawal dari suatu kisah di masjid SMP, saat itu aku baru patah hati. Tiap hari kuberdoa agar Allah menunjukkan cinta yang lebih baik dan terbaik padaku. Tiap hari kuberdoa agar aku bisa mencintai Allah sepenuh hati. Saat kubangun dari sujud, aku mendongak dan melihat seseorang dengan punggungnya yang entah kenapa bersinar begitu terang sedang mengaji tepat sejajar denganku. Aku berbalik malu, apakah ini jawaban dari doaku berminggu-minggu ini? Masak secepat ini aku bisa ‘suka’ sama seseorang?! Kuberitahu Kawan, aku bukan tipe cewek yang gampang ‘ngeceng’. Aku adalah tipe akhwat susah ditaklukan, entah mengapa sudah banyak cowok yang kutolak meskipun menurutku aku ini tak begitu menarik, aku ini kan anak yang agak tomboi!

Pemuda ini,,, padahal sudah kukenal selama 5 bulan dan selama ini kuanggap sebagai salah satu dari ‘makhluk aneh’ yang pernah kukenal. Tapi tiba2 hari itu, saat kubangun dari sujud, yang pertama kali kulihat adalah punggungnya yang bercahaya! Makanya jangan heran kalau aku paling hapal dengan punggungnya! Kok tiba2 aku inget lagu ‘Tentang Kamu’ ya? Awal ku’suka’ padanya, aku selalu menghindar bertemu dengannya karena aku merasa bersalah telah memiliki perasaan seperti ini pada orang sebaik dia. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk tetap menyimpan perasaan ini dalam pojok terdalam hatiku dan bersikap biasa saja padanya. Sampai kapan? Mungkin sampai suatu saat nanti... Kuberi dia nama samaran: Kya,,, Kadya Aditya,,, kuambil dari bahasa Sansekerta yang artinya sama dengan arti nama dia sesungguhnya. Kya,,, sampai sekarang aku masih ingat punggungnya yang bercahaya...

Pernah seorang sahabatku menyindir, “Kamu masih ‘suka’ sama Kya?! Masak di SMA gak ada satu pun cowok yang kamu keceng?! Aku salut sama kesetiaanmu, Ra!” Tahu gak, sahabatku itu punya kecengan di tiap tempat dia pernah berada, di SD, SMP, SMA, SMA dia pindah, tempat les, de-el-el. Aku pun kadang bertanya-tanya, kenapa pemuda yang ada dalam hatiku hanyalah Kya? Apa tak berlebihankah keloyalanku ini? Tapi da, aku mah cuek2 aja sama dia. Gak ngebet segimananya,,,

Udah ah,,, kita kembali ke tanggal 30 Agustus 2008! Setelah berhasil melakukan tembakan three poin beberapa kali sambil ditunggui Phi yang terus2an ngegodain (biasa,,, orang kasmaran kerjaannya ngegodain orang lain yang tak bersalah...), kami pun kembali ke sekre.

Kami pun bareng2 bikin bubur kacang hijau untuk sarapan, tapi kelas XII (sebagian ikut nyiapin sarapan) rapat di ruang kelas X 5 untuk membicarakan siapa saja ikhwan kelas XI yang layak jadi calon ketua KDK DKM At-Taqwa dan juga prosesi penobatannya. Aku ikutan rapat, tapi karena lapar (jadi gak konsen mikir saking laparnya! Lagipula, untuk nge-charge energi yang tadi dipakai main basket! Jadi inget Aldi, temanku di FAS,,, dia punya motto aneh tapi dalem...) aku pergi ke sekre duluan untuk mengambil gelas dan sendokku (untuk peralatan makan, aku lebih suka bawa sendiri,,,) dari ransel dan menyeduh minuman sereal. Oh iya, aku baru ingat kalau kemarin uwakku membekaliku roti! Jadilah aku sarapan duluan dengan sereal dan roti yang ikut kucampur ke dalam gelasku itu. Yummy! Alhamdulillah perutku sudah agak terisi!

Eh, taunya,,, saat baru menghabiskan sarapan simple-ku di sekre (deuh,,, aku curang ya! Sarapan sendirian gak bagi2,,, tapi da laper,,,), QQ sang seksi konsumsi kaderisasi memberitahu bahwa bubur kacang hijaunya sudah matang dan menawariku untuk sarapan,,, Ya sudahlah,,, kuterima tawarannya dan menyodorkan gelas yang masih kupegang. Aku pun sarapan lagi dengan segelas bubur kacang hijau dan roti tawar... Kok tipe sarapannya sama dengan sarapanku yang barusan ya?? Emang lagi jodoh dengan makanan nih,,, hehe... Biasa,,, aku sedang dalam ‘proses penggendutan’! Soalnya akhir2 ini lagi sibuk2nya ulangan! Jadinya energiku banyak terkuras untuk mikir dan akhirnya aku jadi kurus... Aneh ya?? Orang lain mah pengen diet biar bisa kurus,,, ini mah malah pengen gendut... Bae ah,,, yang penting aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan! (inilah motto-nya Aldi FAS!)

Selesai sarapan,,, prosesi penobatan calon ketua DKM pun dimulai. Mata semua peserta pun ditutup dan kami menuntun mereka ke lapangan sambil rada jahil2 sedikit,,, hehe... Dua orang calon ketua hasil musyawarah para pengurus masih ditutup matanya dan mereka dituntun ke tengah2 lingkaran peserta kaderisasi. Sedangkan sisa pengurus (kelas XII) yang tidak ikut menuntun para peserta untuk membentuk lingkaran bersiap-siap dengan wadah2 berisi air di sekeliling kedua calon ketua, Jafar dan Dimas. Saat aba2 untuk membuka penutup mata diteriakkan,,,

BYUURRR!!!!

Kedua calon ketua langsung disiram oleh para petugas penyiram dari pengurus... Kami semua berteriak, ALLAHU AKBAR!! Teriakkan yang menggema di pojok sekolah di lapangan basket yang baru (dulunya merupakan halaman tak terurus yang disebut ‘Jurrasic’, kami para kelas XII masih menyebut seperti itu sampai sekarang), mengalahkan gladi resik kabaret dari ekskul teater yang sedang berlangsung di lapangan yang ditonton banyak orang. Sementara kami,,, hanya dilirik sejenak oleh para penonton.

Tapi inilah salah satu bentuk nyata dari semangat kami,,,
Di mana dien Islam sudah tak dicintai lagi di sekeliling kami,,,
Di mana dien Islam sudah diabaikan oleh para pemeluknya,,,
Kami, di sini, para generasi muda, akan tetap berjuang demi tegaknya dien Islam di muka bumi!! Sebagai GENERASI 554!!
Meskipun dunia tak memedulikan kami, meski orang2 tak mengenal siapa kami, kami takkan peduli!! Karena yang kami cari hanya satu, RIDHA ALLAH!!

Posted by Ra_Bgtz @ Jumat, 10 Oktober 2008 0 comments

Share This Post

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Next Post Previous Post
Stroom designed by ZENVERSE Converted to Blogger Templates and Blogger Themes for Cinta | Discount Watch