Kaderisasi (part I)

Jumat, 29 Agustus 2008
Hari ini ada malam kaderisasi! Aku sebagai sekretaris 2 KDK DKM At-Taqwa wajib ikut! Kebanyakan teman pengurus sudah membawa peralatan karena tak akan pulang dulu ke rumah mereka yang lumayan jauh dari sekolah. Sementara itu, aku, Phi dan Amar pulang dulu karena rumah kami dekat dengan sekolah. Ceritanya pengen mandi sore dulu biar segeran...

Aku datang terlambat! Barusan di rumah ada insiden, aku jatuh di meja kaca di ruang tamu. Kacanya pecah, tapi alhamdulillah aku tak kenapa2. Habisnya gak tau kenapa tiba2 tubuhku gak seimbang,, aku jadi gak enak sama ayah dan ibu karena udah mecahin kaca meja... Tapi subhanallah,,, kedua orangtuaku tak peduli dengan kaca meja yang pecah itu, mereka langsung mengerumuniku dan malah mengkhawatirkan aku... Mereka pun lega melihatku tak kenapa2... Akhirnya setelah dibereskan, ayah mengantarkanku yang sudah terlambat dengan motornya.

Sampai di sekolah, tentu saja acara sudah dimulai. Aku pun mendampingi adik2 kelas dalam tiap acara. Harus jadi kakak yang baik nih! Acara mulai dari ice breaking mengenal kepribadian teman2 seperjuangan, materi dan simulasi, solat berjamaah, makan malam...

Acara makan malam agak telat dari yang direncanakan dikarenakan berbagai hal terjadi di banyak pihak. Kami para akhwat membantu QQ, sang penanggung jawab konsumsi. Para ikhwan sedang memberi kultum di masjid. Makanannya enak2, tapi aku gak makan terlalu banyak karena udah bekal dari rumah. Kedua orangtuaku yang khawatir-an membekaliku nasi putih dan lauknya yaitu ‘korned bawang’ ala ayah dan ibuku. Ayah dan ibuku sering masak bersama (asa romantis ya!) terutama untuk sarapan. Masakan kolaborasi ayah dan ibu kunamai ‘masakan cinta’, rasanya pasti enak banget!! Mengkin benar juga kata film2, masakan yang didasari rasa cinta itu pasti hasilnya enak banget. Apalagi, masakan yang kumakan ini adalah masakan yang didasari cinta dalam keluarga, cinta dari orangtuaku untuk kami semua, anak2nya. Maka kubagi-bagikan pula rasa cinta itu kepada teman2 seperjuanganku di acara makan malam itu. Alhamdulillah,,,

Acara berikutnya yaitu main pos-posan!! Aku kebagian di pos depan kelas yang baru dibangun di depan sekretariat Acal (Acalapati: ekskul pecinta alam di 8) bersama QQ, Isya dan Ridha. Pos kami, yaitu pos ‘obat nyamuk’. Dasar orang2 aneh kurang kerjaan, saat menunggu para peserta datang di pos kami, kami berempat malah ngomongin cerita2 seram (meskipun aku hanya mendengarkan dan mengomentari). Apalagi si Ridha bisa lihat ‘makhluk halus’! Dia bilang, kelebihannya itu disebabkan karena darah dari neneknya yang ‘bisa’ dan merupakan keturunan ‘ningrat’. Dia cerita2 bahwa dia dulu pernah kerasukan dan ditinggali beberapa jin di dalam tubuhnya, tapi sekarang katanya udah di’rukyah’. Sebenarnya aku gak ngerti masalah dunia ‘jin’, yang aku tahu mereka adalah makhluk gaib yang memiliki kehidupan, keluarga, de-el-el-nya seperti manusia. Tapi aku gak ngerti rukyah, hantu2, dan semacamnya.

Ridha, dia terdengar seperti pakar dunia ‘jin’ bagiku. Ceritanya banyak sekali (sampai2 aku lupa), sempet juga dia bilang dengan kalau saat ini (sekarang, saat kami sedang ngobrol di pos), ada ‘makhluk’ yang sedang ikut ngedengerin. QQ dan Isya keliatan rada merinding. QQ malahan bilang, “Ridha, gak usah dikasihtau ke kita! Kan serem!” Aku sendiri rada merinding sih, bukan karena takut. Tapi lebih karena rasa penasaran. Mungkin bohong kalau aku bilang gak takut sama sekali, tapi aku memang bukan orang penakut, melainkan aku adalah orang yang gampang dikagetin dan gampang penasaran. Dibilangi ada ‘makhluk’ di dekat kami, aku malah culang-cileung pengen tahu di manakah ‘makhluk’ itu.

Isya, dia bawa buah potong, bekal dari mamanya. Jadi saat cerita2, kami berempat ikut menikmati bekalnya. Dia ceritanya tentang hantu juga, tapi dasar tukang ngabodor, ceritanya selalu ada yang bodornya. Cara nyeritainnya juga lucu, jadi cerita2nya yang paling kuingat. Tapi dari cerita2 Isya, aku menarik kesimpulan bahwa selama ini Isya selalu terselamatkan dari melihat ‘makhluk halus’. Setiap hantunya menampakkan diri, pas Isya sedang tak melihat.

Lalu QQ, dia cerita2 soal perpisahan kelasnya dulu, X 3. Waktu itu anak2 X 3 perpisahan kelas di sebuah villa di daerah Mekarwangi. Banyak kejadian aneh dan menyeramkan. Hantunya pun beragam mulai dari hantu manusia sampai hewan. Para warga kelas X 3 itu pun menyesal karena villa murah itu betul2 angker. Pantas saja harganya murah!

Sedangkan aku,,, alhamdulillah aku tak pernah mengalami hal2 aneh selain pintu rumahku pernah diketuk pada waktu menjelang maghrib, namun tiada siapa pun di depan rumahku. Malah, jalan di depan rumahku begitu lengang saat itu. Tapi tak pernah kuanggap serius, paling orang iseng atau apa pun itu... Aku tak bercerita saat di pos dan malah main2in senter di hape (deuh,,, mentang2 hape baru!) sambil dengerin cerita2 serem dari teman2ku. Dasar iseng, saat kulihat ada bayangan melintas di balik jendela kelas XII IPS 3, aku menakut-nakuti temanku, terutama QQ yang dari tadi sudah merinding banget. “Lihat, ada yang lewat di sana!” QQ langsung melompat ke arahku. Isya memperhatikan arah yang kutunjuk. Sementara Ridha tenang2 saja dan malah berkata, “Tenang aja, lagian di sekitar kita juga ‘makhluk’nya nambah banyak.” Kami semua, termasuk aku langsung tercengang mendengarnya.

Tiba-tiba,,, dari arah yang kutunjuk,,, datanglah dua sosok ‘makhluk’ menghampiri kami berempat yang sedang merinding2nya!! Ternyata,,, kedua ‘makhluk’ yang tadi kulihat melintas di balik jendela kelas XII IPS 3 tadi adalah,,, ABDUL AZIZ dan ARTONO!!

Ridha, Isya, dan QQ langsung mendamprat mereka berdua karena udah ngagetin sampai merinding. Sedangkan aku tertawa karena selama ini aku gak pernah melihat ‘penampakan’, jadi pada saat melihat kelebatan bayangan di balik jendela, aku yakin itu pasti bukan hantu!! Sementara Aziz dan Tono, dua orang seksi dokumentasi yang sedari tadi bolak-balik gak jelas karena gak ada kerjaan (sebenarnya ada, foto2,,, tapi cuman itu doang...), gak tau apa2 dan malah tersenyum polos saat sedang didamprat oleh ketiga orang temanku. Saking kesalnya mereka bertiga, saat Aziz dan Tono menanyakan alasan didampratnya mereka, ketiga temanku malah mengusir mereka berdua. Hahaha! Aku masih mengikik dan susah berhenti.

Akhirnya karena ‘gerah’, Ridha berkata, “Udah, udah! Kita cerita2 yang lain aja! Para ‘makhluk’ jadi makin banyak berdatangan! Tertarik dengan cerita2 kita kayaknya mah! Ganti cerita! Jangan cerita yang serem2!” Kemudian Isya bercerita,,, tapi hawa2nya masih rada serem. QQ berkali-kali menyuruhnya berhenti, tapi Isya-nya gak mau. Akhirnya,,, cerita itu berakhir dengan,,, cerita lucu! Dasar si Isya! Ada2 aja jahilnya! Padahal tadinya QQ dah merinding banget. Sedangkan aku yang dari tadi senyam-senyum jadi terbahak-bahak lagi.

Yang rame lagi di pos kami, pos ‘obat nyamuk’, di sini kami menguji keeratan ukhuwwah para peserta kaderisasi yang membentuk formasi ‘obat nyamuk’ yang akan kami dorong2 dan tak boleh terlepas dan terjatuh. Tiga orang kawanku memarah-marahi mereka, namun aku hanya mengomentari sedikit saja, karena aku bukan orang yang bisa marah2 begitu saja. Lagian, aku lebih suka jadi tokoh protagonis daripada antagonis! Hehe...

Selesai di pos, kami beristirahat sejenak dan bersiap-siap untuk ‘sidang’. Para DPH harus berkumpul dengan alumni untuk membicarakan ‘penyidangan’ ini. DPH, Dewan Pengurus Harian, berarti termasuk aku, sang sekretaris 2 yang akhir2 ini sering tak bertanggung jawab karena sering tidak menghadiri rapat2 penting di DKM. Haruskah aku ikut ngumpul juga?

Posted by Ra_Bgtz @ Jumat, 10 Oktober 2008 0 comments

Share This Post

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Next Post Previous Post
Stroom designed by ZENVERSE Converted to Blogger Templates and Blogger Themes for Cinta | Discount Watch